Sabtu, 11 April 2009
Fakta Tentang Pria Hiperseksual
Bagi anda para istri yang mendapati suaminya hebat di ranjang, sampai anda kewalahan menghadapinya jangan berbangga hati dulu. Bisa jadi suami anda bukannya orang yang berlibido tinggi melainkan hiperseksual. Sebab biasanya orang yang memiliki libido yang tinggi, sangat menikmati waktu bercinta dengan istrinya dan biasanya sampai ke tahap orgasme.
Namun pada pria hiperseksual, apa yang ada di pikirannya adalah hanya melakukan “ML”-nya itu sendiri secara terus-menerus dan kadang-kadang melakukan hal yang tak wajar untuk mencapai orgasme. Karena hasrat pria hiperseksual sulit untuk terpuaskan.
Berikut ini adalah beberapa fakta tentang pria hiperseksual :
1. Ternyata hiperseksual bukan hanya didapat oleh faktor genetic walaupun sebenarnya lingkungan memiliki pengarus.
2. Selain itu, biasanya kelainan fisik misalnya hormon yang tak seimbang ataupun pertumbuhan alat kelamin yang tak normal pun mempengaruhi.
3. Faktor psikologi juga dapat membentuk perilaku hiperseksual, misalnya trauma
4. Pria yang hiperseksual biasanya anti-sosial
5. Perilaku hiperseksual pada penderitanya biasanya kambuh manakala ia merasa stress akan pekerjaannya, atau karena masalah tertentu, atau dapat pula disebabkan oleh keinginan mencoba variasi baru dalam bercinta.
6. Resiko HIV AIDS pada pria hiperseksual lebih tinggi. Ini disebabkan karena kecenderungan pria hiperseksual yang selalu mencari variasi baru dalam bercinta dan gonta-ganti pasangan.
Namun pada pria hiperseksual, apa yang ada di pikirannya adalah hanya melakukan “ML”-nya itu sendiri secara terus-menerus dan kadang-kadang melakukan hal yang tak wajar untuk mencapai orgasme. Karena hasrat pria hiperseksual sulit untuk terpuaskan.
Berikut ini adalah beberapa fakta tentang pria hiperseksual :
1. Ternyata hiperseksual bukan hanya didapat oleh faktor genetic walaupun sebenarnya lingkungan memiliki pengarus.
2. Selain itu, biasanya kelainan fisik misalnya hormon yang tak seimbang ataupun pertumbuhan alat kelamin yang tak normal pun mempengaruhi.
3. Faktor psikologi juga dapat membentuk perilaku hiperseksual, misalnya trauma
4. Pria yang hiperseksual biasanya anti-sosial
5. Perilaku hiperseksual pada penderitanya biasanya kambuh manakala ia merasa stress akan pekerjaannya, atau karena masalah tertentu, atau dapat pula disebabkan oleh keinginan mencoba variasi baru dalam bercinta.
6. Resiko HIV AIDS pada pria hiperseksual lebih tinggi. Ini disebabkan karena kecenderungan pria hiperseksual yang selalu mencari variasi baru dalam bercinta dan gonta-ganti pasangan.