Selasa, 17 Februari 2009
Flu Burung Landa Sleman
Flu Burung Landa Sleman
Yogyakarta, Kominfo Newsroom -– Puluhan ayam milik warga Dusun Krasakan, Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Provinsi DIY, dalam beberapa hari terakhir mati mendadak dan setelah diperiksa, ayam-ayam itu positif terserang virus flu burung (avian influenza).
Unt uk menghindari kemungkinan buruk, pemilik ayam dan beberapa kerabatnya dibawa ke RSUP dr. Sardjito Yogyakarta, apalagi beberapa di antara mereka dinyatakan suspect flu burung karena mengalami tanda-tanda terserang virus itu, yaitu demam, flu dan nyeri telan.
Namun menurut Ketua Tim Penanggulangan Flu Burung RSUP dr. Sardjito, dr Sumardi, SpPD, di Yogyakarta, Selasa (17/2), setelah dilakukan uji laboratorium di rumah sakit itu maupun di Jakarta, pemilik ayam dan keluarganya itu dinyatakan negatif dan diperbolehkan pulang.
Dikemukakan, waktu pergantian musim, yaitu antara bulan Januari hingga April, merupakan bulan siaga flu burung, karena virus flu burung pada bulan-bulan itu kemungkinan akan merebak, dan bisa menyerang hewan maupun manusia.
Sementara itu Kepala Pos Kesehatan Hewan (Poskeswan) Prambanan, Sleman, Supra Setyaningrum mengatakan, serangan flu burung di daerah itu bukan yang pertama, karena sebelumnya kasus serupa terjadi di Desa Jogotirto, Berbah.
Matinya puluhan ayam di Berbah, kata Supra, memang positif akibat serangan virus flu burung. Setelah hasil ''rapid test'' menunjukkan positif, pihaknya langsung melakukan penyemprotan desinfektan dan meminta tambahan desinfektan untuk mengantisipasi meluasnya serangan flu burung di wilayah itu.
''Kami melakukan penyemprotan di kandang-kandang. Persediaan masih mencukupi untuk penyemprotan di wilayah ini,'' katanya. (T.rjs-joko/ysoel)
Sumber: endonesia.com
Yogyakarta, Kominfo Newsroom -– Puluhan ayam milik warga Dusun Krasakan, Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Provinsi DIY, dalam beberapa hari terakhir mati mendadak dan setelah diperiksa, ayam-ayam itu positif terserang virus flu burung (avian influenza).
Unt uk menghindari kemungkinan buruk, pemilik ayam dan beberapa kerabatnya dibawa ke RSUP dr. Sardjito Yogyakarta, apalagi beberapa di antara mereka dinyatakan suspect flu burung karena mengalami tanda-tanda terserang virus itu, yaitu demam, flu dan nyeri telan.
Namun menurut Ketua Tim Penanggulangan Flu Burung RSUP dr. Sardjito, dr Sumardi, SpPD, di Yogyakarta, Selasa (17/2), setelah dilakukan uji laboratorium di rumah sakit itu maupun di Jakarta, pemilik ayam dan keluarganya itu dinyatakan negatif dan diperbolehkan pulang.
Dikemukakan, waktu pergantian musim, yaitu antara bulan Januari hingga April, merupakan bulan siaga flu burung, karena virus flu burung pada bulan-bulan itu kemungkinan akan merebak, dan bisa menyerang hewan maupun manusia.
Sementara itu Kepala Pos Kesehatan Hewan (Poskeswan) Prambanan, Sleman, Supra Setyaningrum mengatakan, serangan flu burung di daerah itu bukan yang pertama, karena sebelumnya kasus serupa terjadi di Desa Jogotirto, Berbah.
Matinya puluhan ayam di Berbah, kata Supra, memang positif akibat serangan virus flu burung. Setelah hasil ''rapid test'' menunjukkan positif, pihaknya langsung melakukan penyemprotan desinfektan dan meminta tambahan desinfektan untuk mengantisipasi meluasnya serangan flu burung di wilayah itu.
''Kami melakukan penyemprotan di kandang-kandang. Persediaan masih mencukupi untuk penyemprotan di wilayah ini,'' katanya. (T.rjs-joko/ysoel)
Sumber: endonesia.com