Sabtu, 07 Maret 2009

Korut Selenggarakan Pemilihan Parlemen

Korut Selenggarakan Pemilihan Parlemen


Seoul (ANTARA News) - Warga Korea Utara pada Ahad mengikuti pemungutan suara untuk memilih parlemen baru, yang disebut para pengulas akan menjadi dasar bagi peralihan kekuasan di negara komunis itu, demikian laporan beberapa kantor berita seperti dikutip AFP.

Korut tidak menyelenggarakan pemilihan parlemen pada 2008, setelah periode tugas lima-tahun berakhir di tengah spekulasi yang memanas tentang kesehatan pemimpin negara tersebut, Kim Jong-Il.

Kantor berita Korea Selatan, Yonhap, dan Kantor Berita China, Xinhua, mengutip media pemerintah Korut yang memastikan bahwa pemungutan suara berlangsung seperti yang telah dijadwalkan.

Para pejabat di Seoul dan Washington mengatakan Kim telah berangsur-angsur sembuh dari penyakit "stroke" yang dideritanya pada Agustus tahun lalu dan ia juga masih memegang kendali negaranya.

Pemimpin berusia 67 tahun itu ambil bagian dalam pemungutan suara bagi Majelis Permusyawaran Rakyat ke-12, demikian dilaporkan media pemerintah Korut.

Kim mewarisi kekuasaan dari ayahnya, King Il-Sung. Namun tidak jelas apakah ia menginginkan salah satu dari tiga anak laki-lakinya untuk menggantikannya. Ataupun kalau iya, anak laki-laki mana yang akan ia tunjuk.

Yonhap melaporkan dengan mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya bahwa Kim telah menyebut Jong-Un, anak ketiganya --yang juga anak bungsu-- sebagai calon penggantinya.

Jon-Un ikut mencalonkan diri dalam pemilihan parlemen.

Tidak ada keraguan tentang hasil pemilihan --para kandidat ditentukan oleh pemerintah atau partai berkuasa, dan hanya satu yang akan diangkat untuk tiap distrik.

Majelis yang akan datang akan memilih kembali Kim sebagai ketua Komisi Pertahanan Nasional, yang memiliki militer berkekuatan 1,1 juta personil dan merupakan bagian paling berkuasa di Korut.

Parlemen baru juga kerap menjadi pendahuluan bagi dilakukannya perombakan kabinet.

Dalam jajak pendapat sebelumnya pada tahun 2003, media pemerintah melaporkan 99,9 persen pemilih hadir pada pemungutan suara dan setiap kandidat mendapat dukungan 100 persen. (*)