Selasa, 17 Februari 2009
Astra Honda Motor Siaga PHK pada 2009
Astra Honda Motor Siaga PHK pada 2009
Jakarta, Kominfo Newsroom -- PT Astra Honda Motor (AHM) menghimbau pabrik vendor atau pabrik rekanan untuk melakukan efisiensi produksi guna menekan biaya perakitan akhir.
Direktur SDM dan Teknologi Informasi AHM, Julius Aslan, mengatakan langkah itu ditempuh guna mencegah pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat penurunan produksi.
''Kit a sudah menghimbau semua vendor untuk melakukan efisiensi produk mereka sehingga biaya yang dikeluarkan untuk membelinya dapat ditekan,'' tutur Julius ketika dihubungi di Jakarta, Selasa (16/12).
Pabrik an kendaraan roda dua asal Jepang itu kini memiliki sekitar 14.000 karyawan dengan pabrik rekanan di lini pertama sebanyak 130 perusahaan dengan komposisi penjualan 100 persen pasar domestik.
''Kit a memang melihat kemungkinan kondisi pasar 2009 kurang bagus, tapi mengenai pengurangan tenaga kerja itu adalah alternatif jalan keluar paling akhir,'' tutur Julius.
Hingga akhir tahun 2008, pihak manajemen akan tetap mengkaji dan memperhitungkan tingkat permintaan pasar dengan melihat nilai kurs mata uang dan tingkat suku bunga perbankan.
Ia mengaku bahwa pihaknya juga harus relalistis dan cermat untuk mengetahui daya beli masyarakat di masa depan kalau suku bunga masih tinggi maka daya beli otomatis akan berkurang.
Perk embangan suku bunga perbankan, disebutnya sangat mempengaruhi daya beli masyarakat dimana 70 persen konsumen memilih untuk membeli melalui lembaga pembiayaan kredit.(T.Dw/toeb/c)
sumber:endonesia.com
Jakarta, Kominfo Newsroom -- PT Astra Honda Motor (AHM) menghimbau pabrik vendor atau pabrik rekanan untuk melakukan efisiensi produksi guna menekan biaya perakitan akhir.
Direktur SDM dan Teknologi Informasi AHM, Julius Aslan, mengatakan langkah itu ditempuh guna mencegah pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat penurunan produksi.
''Kit a sudah menghimbau semua vendor untuk melakukan efisiensi produk mereka sehingga biaya yang dikeluarkan untuk membelinya dapat ditekan,'' tutur Julius ketika dihubungi di Jakarta, Selasa (16/12).
Pabrik an kendaraan roda dua asal Jepang itu kini memiliki sekitar 14.000 karyawan dengan pabrik rekanan di lini pertama sebanyak 130 perusahaan dengan komposisi penjualan 100 persen pasar domestik.
''Kit a memang melihat kemungkinan kondisi pasar 2009 kurang bagus, tapi mengenai pengurangan tenaga kerja itu adalah alternatif jalan keluar paling akhir,'' tutur Julius.
Hingga akhir tahun 2008, pihak manajemen akan tetap mengkaji dan memperhitungkan tingkat permintaan pasar dengan melihat nilai kurs mata uang dan tingkat suku bunga perbankan.
Ia mengaku bahwa pihaknya juga harus relalistis dan cermat untuk mengetahui daya beli masyarakat di masa depan kalau suku bunga masih tinggi maka daya beli otomatis akan berkurang.
Perk embangan suku bunga perbankan, disebutnya sangat mempengaruhi daya beli masyarakat dimana 70 persen konsumen memilih untuk membeli melalui lembaga pembiayaan kredit.(T.Dw/toeb/c)
sumber:endonesia.com