Kamis, 9 April 2009 - 16:30 wib Okezone.com
SELAIN pada sayur dan buah buahan, agar-agar, dan gandum (oat) juga kaya serat. Kandungan prebiotik yang tinggi juga ditemui pada asparagus, pisang, dan bawang. Sementara itu, untuk bayi, sumber prebiotik alami terbaik adalah ASI, bahkan ada yang menyebutnya sebagai sinbiotik.
ASI dalam bentuk oligosakarida yang terkandung dalam kolostrum hanya sedikit sekali dapat tecerna dalam usus (kurang dari 5 persen) dan mendukung pertumbuhan bakteri baik bifidobacterium.
Staf pengajar Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Jakarta Ingrid S Surono dalam buku "Probiotik, Susu Fermentasi dan Kesehatan", menjelaskan, bayi yang mengonsumsi ASI akan mempunyai kesehatan yang lebih baik dari bayi yang tidak mengonsumsi ASI. Sebabnya, ASI mengandung prebiotik sekaligus probiotik yang dapat tumbuh subur karena adanya faktor pertumbuhan pada ASI, yaitu prebiotik.
Selain itu, ASI jauh lebih higienis dibandingkan susu formula. Efek positifnya, bayi yang diberi ASI eksklusif jarang terkena diare. "Pemberian ASI eksklusif diperkirakan dapat menurunkan angka kejadian diare hingga 30 persen," sebut Prof Agus Firmansyah MD PhD.
Professor Patricia Conway dari University of New South Wales, Australia, menuturkan, mikrobiota diperoleh manusia secara bertahap, dimulai sejak lahir dari mikrobiota ibu dan lingkungan.
Pada bayi normal yang diberi ASI, bakteri probiotik mendominasi 99 persen mikrobiota usus. ASI diketahui juga mengandung bakteri probiotik di samping karbohidrat tertentu yang mendukung pertumbuhan bifidobacteria. (Koran SI/Koran SI/tty)
|